Dalam perkembangan dunia telekomunikasi, Para pendakwah haruslah meningkatkan lagi cara-cara berdakwah sesuai dengan peredaran zaman. Yang pastinya dakwah dijadikan sebagai keutamaan. Seiring dengan perkembangan dunia FACEBOOK, maka ciri-ciri yang ada di halaman ini juga boleh digunakan untuk kepentingan dakwah. Beberapa ciri-ciri yang ada di Facebook boleh digunakan sebagai medan dakwah adalah :
Status Untuk Syi'ar Dakwah
Status adalah adalah satu yang paling sering dimanfaatkan oleh pengguna Facebook. Boleh dikatakan, setiap orang yang online, tidak lupa meng-update status. Status adalah tempat kita menuliskan fikiran atau perasaan yang sedang kita alami.
Namun, walau menulis status adalah hak kita, tetap ada cara yang baik dalam membuat status agar berguna untuk kita dan teman-teman kita. Di dalam blog ini, saya akan berkongsikan tips-tips untuk membuat status yang baik.
PERTAMA : Jangan Mengeluh
Memang kita boleh menumpahkan apa pun yang kita rasakan. Namun, kalau emosional, perkara itu jadi kurang menarik. Status yang isinya tentang rasa kesal atau marah biasanya ditulis oleh mereka yang mengalami itu. Memang ada yang mengatakan bahawa kalau perasaan yang kita alami ditumpahkan, akan ringanlah beban kita. Itu ada betulnya, NAMUN! tidak betul seratus peratus kerana esok lusa mereka yang suka mengeluh, kalau tidak berubah akan tetap begitu.
KEDUA : Jangan Mencela
Mencela orang boleh memberi kesan yang buruk kepada si pencela. Secara peribadi, sesungguhnya dia telah menderita penyakit hati yang hanya boleh dirawat oleh dirinya sendiri. Orang yang suka mencela cenderung untuk tidak disukai, bahkan dalam keadaan tertentu ia akan dijauhi teman-temannya.
Mencela atau menghina sesungguhnya dilarang dalam Islam. Allah swt melarang kita untuk menghina orang lain, walaupun ianya sesuatu yang benar. Perlu diingat, mungkin sahaja orang yang kita hina lebih baik dari kita.
Firman Allah swt di dalam Surah Al-hujurat ayat 11 ;
"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita
(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
KETIGA : Tidak Membosankan
Seperti juga hidup, kalau begitu-begitu sahaja, kita akan bosan. Kalau setiap hari kosa kata kita hanya itu sahaja, lama-lama orang juga bosan. Seorang penulis, kalau hanya mempunyai sedikit pebendaharaan kata, amatlah membosankan. Begitu juga dengan segenap kehidupan kita. Kita semua perlukan variasi dalam hubungan sosial, termasuk dalam perkara isi status kita.
KEEMPAT : Membuat Kalimat-Kalimat / Ayat-Ayat Yang Menarik
Kita boleh menulis ayat-ayat Al-Quran, Hadith, atau kata-kata dari para ulama, tokoh masyarakat, atau ahli hikmah yang menarik untuk disemak. Kata-kata yang variatif itu akan memberikan inspirasi bagi orang lain. Boleh juga kita menyebarkan berita hangat, atau mengambik dari Ensiklopedia Wikipedia yang di dalamnya banyak maklumat menarik. Semakin menarik status kita, semakin bertambah teman kita, kerana ada sahaja dari teman kita yang mengajak temannya yang lain untuk kawan (add) dengan kita.
KELIMA : Beri Penyelesaian
Kalau status dimaknai sebagai pernyataan panjang kita yang dipersingkat, maka itulah kata-kata pemungkas kita. Kata-kata ini sebaiknya mengandungi penyelesaian. Jika penyelesaian itu tidak ada di status, kita boleh mencari peyelesaian dalam komen-komen dari teman kita. Ada juga pengguna Facebook yang suka membuat status pertanyaan untuk meminta pandangan. Dalam perbincangan-perbincangan itu, kita usahakan untuk mencari penyelesaian bersama.
Janganlah kita sampai ketagihan ber-Facebook, sehingga melupakan tanggungjawab masing-masing. |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan